Senin, 28 September 2015

objek wisata



Manisnya Berkunjung Ke Tebing Keraton di Dago Bandung


Tebing Keraton (Tebing Karaton)
Sebuah tempat wisata yang menjadi tempat tujuan kami hari itu adalah sebuah tebing di salah satu kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Dago). Mungkin para pengguna twitter pernah mendengarnya dengan sangat baik, karena tebing yang di beri nama tebing keraton atau tebing karaton (Bahasa Sunda) ini pernah menjadi topik yang ramai di bicarakan.
Sebelum terkenal, lokasi ini diberi nama cadas gedogan (sebagian menyebut cadas jontor). Hingga kemudian sejak bulan mei di tahun 2014 nama cadas tersebut diganti menjadi tebing keraton oleh salah seorang warga bernama pak Ase Sobana yang dengan sukarela membuka lahan dan membersihkan lokasi tersebut. Beliau mengaku bahwa pada awalnya beliau membuat jalan setapak seorang diri hanya sejauh 25 meter dari depan rumah, serta meletakkan papan petunjuk bertuliskan nama tebing keraton di depan rumahnya. Hingga kemudian usaha beliau membuahkan hasil yang manis. Satu demi satu, dari mulut ke mulut dan sosial media, tebing keraton ini menjadi  semakin terkenal hingga kemudian kawasan ini dikelola menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Cara Menuju Tebing Keraton
Tebing keraton terletak di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Jika dilihat dari google maps, tebing keraton ini berlokasi pada titik berikut (namun saya sulit memastikan apakah titik tersebut menunjuk di lokasi yang benar) :


Sebagai gambaran, dari sana pun cukup terlihat bahwa jika melalui kota (misal jembatan layang pasupati) lokasi tebing keraton berada lebih jauh dari lokasi Gua Jepang-Gua Belanda. Jadi jika anda ingin mengunjungi tebing keraton, anda cukup menemukan arah ke Dago Pakar, atau arah yang sama ke kawasan wisata gua jepang-belanda di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Dago). Setelah menemukan pintu masuk kawasan tersebut anda lanjutkan saja perjalanan anda, karena perjalanan masih cukup jauh (Bukan masuk ke tempat wisata gua jepang-belanda). Perjalanan tersebut pada dasarnya merupakan jalan satu arah, jadi anda tidak perlu khawatir salah jalan. Apalagi pada kunjungan saya di bulan maret 2015 tersebut sudah terpasang banyak petunjuk arah.

Hanya saja, yang perlu dipertimbangkan, jalan kearah sana merupakan jalan yang bisa dibilang cukup sepi dan memiliki kondisi yang berbatu serta menanjak. Saya sendiri sering mengalami kesulitan menghadapi jalur menanjak tersebut, sehingga tak jarang sahabat saya terpaksa turun di kondisi jalan berbatu tanpa alas kaki karena performa motor saya yang memang buruk. Sempat juga merasa ragu apakah jalan tersebut benar-benar jalan yang tepat mengarah ke tebing keraton. Meski pada akhirnya, papan penunjuk arah memang tidak pernah bohong. Hehe

Sampai Di Lokasi Tebing Keraton
Tepat setelah hujan gerimis berakhir, saya dan sahabat saya sampai di kawasan tebing keraton, yang merupakan tujuan akhir dari perjalanan kami hari itu. Dia turun di sekitar pintu masuk masih dengan tanpa alas kaki, sementara saya melanjutkan perjalanan sedikit keatas untuk meletakkan sepeda motor dan membeli sandal jepit.

Biaya parkir dan tiket masuk yang dikenakan di lokasi tersebut terbilang cukup murah. Disana masih belum ada patokan khusus untuk harga parkir. Pemuda penjaga tempat parkir tersebut juga mengatakan bahwa biaya parkir disana "sukarela", jadi kita boleh memberi berapa pun. sementara untuk biaya masuk ke kawasan tebing keraton kita dikenakan biaya sebesar Rp 11.000,- perorang. Nominal ini juga tertera dengan lebar di tembok samping pintu masuk kawasan tersebut.

Dokumentasi
Saya sangat menyesal karena di hari itu saya tidak membawa kamera apapun. Bahkan Android yang saya gunakan pupus di tengah jalan karena kehabisan batrai. Sehingga mau tidak mau, semua dokumentasi bergantung pada sahabat saya.Berikut adalah beberapa Foto terkait Tebing keraton di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Dago). Gambarnya sedikit buram dari kualitas aslinya karena ia kirimkan melalui BBM.
Yang bisa saya katakan adalah bahwa gambar yang saya tampilkan di situs ini sama sekali tidak mewakili keindahan tebing keraton yang sesungguhnya. Banyak gambar yang sahabat saya belum kirimkan karena kesibukan dia yang sekarang bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Semoga kelak ada kesempatan.

PERBEDAAN NYA HANYA :
                          
Tiket dulu pas saya berkunjung kesana tiketnya hanya Rp. 4000 dan sekarang sudah Rp. 11000 dan jalannya menuju ke tebing kraton dulu masih parah dan belum bagus seperti sekarang ini.

Jumat, 25 September 2015

PERILAKU KONSUMEN



PERILAKU KONSUMEN

NAMA : MUHAMMAD FAEZAL ARIF
NPM : 15213888
KELAS : 3EA26

BAB 1
PENDAHULUAN

1. Apa yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen?
Perilaku konsumen adalah proses dan aktifitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevalusian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli :
a) Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action”.
“Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut”.
b) The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
c) Hanna & Wozniak (2001), Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi.
2. Pemikiran yang Benar tentang Konsumen
a) Konsumen adalah RAJA
b) Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian.
c) Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yang menghadapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu.
d) Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial asalkan pengamanan hukum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi.
Kewajiban produsen untuk memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur pada kemasan barang dan atau jasa yang diperdagangkan haruslah diimbangi oleh tanggung jawab konsumen dalam membaca dengan teliti kebenaran label dan iklan tersebut.
Upaya ini merupakan sesuatu hal yang penting untuk mendidik produsen agar mereka mengerti harus memberi apa atas imbalan yang mereka terima sekaligus mendidik konsumen untuk mengetahui mereka mendapatkan apa atas sejumlah harga yang di bayarkan.
3. Penelitian Konsumen sebagai Suatu Bidang yang Dinamis
A. Sifat dari Perilaku Konsumen
1) Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit.
2) Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3) Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
B. Pendekatan dalam Meneliti Perilaku Konsumen
1) Pendekatan Interpretif
Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
2) Pendekatan Tradisional.
Pendekatan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan tingkah laku serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen.
3) Sains Pemasaran
Pendekatan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
C. Pendekatan Perilaku Konsumen
1) Perilaku Kardinal
Kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya : uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.
2) Perilaku Ordinal
Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.







2. Pemikiran yang Benar Tentang Konsumen 
  • Konsumen adalah RAJA
  • Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian.
  • Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yang menghadapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu.
  • Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial asalkan pengamanan hukum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi. 
Bila ke empat premis ini diabaikan, konsekuensinya hampir selalu negatif. Kami memberikan contoh dari hasil pemikiran yang benar maupun yang salah mengenai konsumen. Kami lebih jauh mendemonstrasikan bahwa penelitian konsumen, bila ditanggapi dan ditafsirkan dengan benar, memberikan masukan yang esensial untuk strategi pemasaran yang baik dalam organisasi yang mencari laba maupun yang tidak mencari laba. Akhirnya, penelitian juga berfungsi sebagai basis untuk pendidikan dan perlindungan konsumen, dan melengkapi informasi yang penting untuk keputusan kebijakkan umum. 




 3.  Penelitian Konsumen sebagai Suatu Bidang yang Dinamis
A.     Sifat dari Perilaku Konsumen
1)    Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit.
2)    Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3)    Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.

B.     Pendekatan dalam Meneliti Perilaku Konsumen
1)    Pendekatan Interpretif
Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
2)    Pendekatan Tradisional.
Pendekatan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan tingkah laku serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
3)    Sains Pemasaran
Pendekatan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.

C.   Pendekatan Perilaku Konsumen
1)    Perilaku Kardinal
Kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya : uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.
2)    Perilaku Ordinal
Dalam Pendekatan Ordinal daya  guna  suatu barang tidak  perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.